Jangan Sekali-kali Menikah Tanpa Cinta!

Pernikahan bahagia merupakan idaman seluruh pasangan yang sedang jatuh cinta. Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan teman hidup yang mencintai kita? Dibandingkan dahulu, jaman sekarang tentulah orang lebih bebas memilih pasangan hidupnya. Cerita “Siti Nurbaya” yang melegenda membuktikan bahwa dahulu lebih sering pihak orang tua yang memilihkan pasangan hidup bagi anak mereka. Padahal belum tentu kedua pihak saling kenal, sudah harus menikah dan hidup berkeluarga. Apakah mungkin?

Namun kenyataannya, menikah tanpa cinta ala “Siti Nurbaya” itu sering berhasil, karena mereka juga percaya bahwa cinta itu bisa tumbuh seiring waktu. Cinta bisa tumbuh karena sering bertemu, cinta juga tumbuh karena rasa kasihan, bukan karena perasaan cinta yang sesungguhnya.

Menikah tanpa cinta dapat menimbulkan efek-efek negatif dalam hidup seseorang. Efek yang paling berbahaya adalah timbulnya depresi. Depresi karena tidak bisa mewujudkan pernikahan bahagia. Rasa kesal yang berkepanjangan karena harus hidup dengan pasangan yang tidak dicintai, harus bertemu setiap hari, melayaninya pula.

Perceraian tentunya efek yang terdekat apabila seseorang menikah tanpa cinta. Pecahnya rumah tangga seserang dapat menimbulkan masalah-masalah baru dalam hidupnya. Dari masalah personal, ekonomi, sampai kejiwaan. Apalagi bila pernikahan tersebut membuahkan anak, maka efek negatif akan berlangsung dalam jangka waktu panjang.

Di jaman sekarang, karena masalah ekonomi, orang sering berkata, “Menikah tidak hanya pakai cinta!” Namun apabila ditelaah, walaupun dengan kehidupan ekonomi yang serba kekurangan, dengan adanya cinta, sepasang kekasih pasti bisa bertahan, karena mereka saling memiliki satu sama lain. Bukankah menjalankan pernikahan juga direstui oleh agama? Kebanyakan orang yang sudah menikah akan mendapati diri mereka mendapat rejeki begitu saja, terlebih-lebih setelah dikaruniai buah hati.

Apabila Anda merencakan pernikahan dalam waktu dekat ini, yakinkan diri Anda bahwa pasangan Anda adalah orang yang Anda cintai, dan sebaliknya. Anda harus jujur akan kekurangan Anda kepada pasangan. Kebanyakan pasangan baru mengetahui keburukan atau sisi jelek dari pasangan mereka setelah mereka menikah. Lalu belakangan mereka menyesali pernikahan tersebut, Anda tidak mau hal itu terjadi pada Anda bukan?

Sebagai tambahan, Anda juga harus jujur tentang masa lalu Anda. Terkadang masa lalu yang terungkap belakangan menimbulkan masalah, dan pasangan Anda bisa beranggapan bahwa Anda membohonginya. Apabila pasangan Anda mencintai Anda, tentunya ia tidak keberatan dengan masa lalu Anda, seburuk apapun itu. Pernikahan bahagia tidaklah susah untuk diraih, sepanjang Anda selalu mempercayainya dan menjaga cinta Anda berdua. Dan ingat, jangan sekali-kali menikah tanpa cinta!